November 10, 2024 at 01:49PM

Denda Timnas Indonesia Dua Kali Lipat Lebih Besar Dibanding Bahrain, Padahal Sama-Sama Disanksi FIFA, Kenapa?

673045a26bd5a-pemain-timnas-indonesia-ragnar-oratmangoen-berhadapan-dengan-pemain-bahrain_488_274.jpg

Jakarta, tvOnenews.com – Timnas Indonesia dan Bahrain sama-sama dikenakan sanksi oleh FIFA saat berlaga di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada September dan Oktober 2024.

Turut diketahui bahwa FIFA telah memberikan sanksi kepada sejumlah negara yang bertanding dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada September dan Oktober 2024.

"FIFA telah menerbitkan sanksi yang dijatuhkan oleh Komite Disiplinnya atas insiden yang terjadi pada bulan September dan Oktober 2024 selama kompetisi pendahuluan untuk Piala Dunia FIFA 26," demikian keterangan resmi FIFA yang dikutip dari laman resminya, Minggu (10/11).

FIFA pun mempersilakan negara-negara yang terkena sanksi itu untuk mengajukan banding.

"Komite Disiplin FIFA mengambil keputusan berdasarkan keadaan khusus dari setiap kasus. Beberapa keputusan dapat diajukan banding," demikian keterangan resmi FIFA.

Adapun Bahrain dan Timnas Indonesia menjadi salah dua negara yang dikenakan sanksi oleh FIFA bahkan hingga wajib membayar denda.

Presiden FIFA, Gianni Infatino. (Foto: FIFA)

Yang pertama, FIFA memberikan sanksi kepada Bahrain yang bertanding melawan Jepang pada 10 September 2024.

Sanksi diberikan kepada Bahrain karena suporternya mengganggu pemain Jepang menggunakan laser. Atas kejadian itu, suporter Bahrain dinilai telah mengganggu ketertiban dan keamanan pertandingan.

Akibat kejadian tersebut, Federasi Sepak Bola Bahrain (BFA) dikenakan denda sebesar 10 ribu Franc Swiss atau sekitar Rp179 juta.

Sanksi Timnas Indonesia

Selanjutnya, FIFA juga memberikan sanksi kepada Timnas Indonesia yang bertanding melawan Australia pada 10 September 2024.

FIFA menilai Timnas Indonesia dalam laga tersebut telat melakukan kick off atau memulai pertandingan. Namun, FIFA hanya memberikan teguran kepada Timnas Indonesia atas pelanggaran tersebut.

Kemudian, saat Timnas Indonesia melawan China pada 15 Oktober 2024, FIFA menganggap Indonesia melakukan pelanggaran yang sama, yakni telat melakukan kick off.

Atas pelanggaran yang dilakukan berulang itu, FIFA memberikan denda sebesar 10 ribu Franc Swiss atau sekitar Rp179 juta kepada PSSI.

Selanjutnya, FIFA juga memberikan sanksi kepada manajer Timnas Indonesia, Sumardji saat pertandingan melawan Bahrain pada 10 Oktober 2024.

6730461588a7f-manajer-timnas-indonesia-sumardji.jpg
Manajer Timnas Indonesia, Sumardji. (Foto: tvOnenews.com/Ilham Giovani Pratama)

Sumardji dinilai melanggar FIFA Disciplinary Code Pasal 14 ayat 1, yakni melakukan protes berlebihan kepada wasit.

Akibatnya, Sumardji dikenakan sanksi dilarang mendampingi satu laga Timnas Indonesia dan denda 5 ribu Franc Swiss atau sekitar Rp89,5 juta.

Selain itu, asisten pelatih Timnas Indonesia, Kim Jong-jin juga dikenakan sanksi oleh FIFA karena melakukan pelanggaran yang sama dengan Sumardji.

Namun, Kim Jong-jin dikenakan sanksi yang lebih berat, yakni larangan mendampingi empat laga Timnas Indonesia dan denda 5 ribu Franc Swiss.

Total, denda yang dikenakan FIFA kepada PSSI, yakni Rp358 juta.

Dengan demikian, denda yang dikenakan kepada Timnas Indonesia dua kali lipat lebih besar dibanding Bahrain. (dpi)

Artikel ini juga terbit di https://bit.ly/4fizpIR